Join The Community

Search

Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan

Rabu, 04 Agustus 2010

MUI itu Bukan Allah (2)

Lagi-lagi, MUI beraksi. Mengeluarkan beberapa fatwa yang terlalu ekstrim. Sebelumnya Inspirasi Pemuda sudah pernah membahasa tentang fatwa haram merokok dan mengemis. Belum selesai disosialisasikan dengan penuh, MUI sudah membuat fatwa haram lagi yang berkenaan dengan Haram berboncengan dengan lawan jenis yang bukan muhrim, Haram tidak hadir di rapat DPR bagi Anggotanya dan Haram untuk penayangan gosip atau infotainment.

Hmm, susah emang kalo musuh agama, apalagi kalo dipermainkan. Oke, maksudnya begini, fatwa yang diluncurkan MUI itu memang benar. Baik itu secara teori ataupun praktek. Tapi yang jadi masalah, bukan begitu caranya. Dengan meluncurkan fatwa haram, dan dengan jarang sekali MUI jarang menyebutkan uraian alasan secara rinci.

Walaupun, pada dasarnya fatwa itu benar, tapi tidak bisa langsung men-judge itu haram. Misalnya untuk anggota dewan yang tidak hadir dalam rapat paripurna karena sakit atau keperluan lain? Apa dikatakan berdosa? Kalo MUI beranggapan bahwa anggota yang tidak hadir itu karena "malas/bolos" berarti MUI su.udzon donk? yang dosa jadi siapa nih?

Itu hanya salah satu contoh. Yang perlu ditekankan disini adalah jangan sampai membuat masyarakat menjadi tidak ngeh, enggan, benci atau dalam bahasa jawa wegah. Sikap yang terlalu otoriter dan merasa benar sendiri yang membuat masyarakat menjadi enek. Sebenarnya ada cara lain untuk mempertahankan Islam tanpa harus melakukan tindak paksa atau semacamnya.

Kita tengok salah satu contoh, Bpk. Tifatul Sembiring. Beliau adalah mantan pemimpin PKS (Partai Keadilan Sejahtera), dan sekarang beliau menjadi apa? Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo). Apa hubungannya Komunikasi Informasi dengan partai PKS dan Islam? Jauh kan? Tapi apa yang telah beliau lakukan? Berusaha mem-blok situs porno di Indonesia, mengupayakan KPI (Komisi Penyiaran Indoensia) agar lebih seleksi dalam menayangkan hal-hal yang tidak pantas untuk dilihat, membuat beberapa peraturan yang berkenaan dengan media komunikasi agar jauh dari maksiat dan semakin erat dengan syariat. Untuk siapa? ISLAM.

Itulah cara yang paling benar dalam menanggapi berbagai problema di negeri kita. Indonesia bukan negara Islam, dan bukan pula negara federal. Kita tak bisa memberi kebebasan secara penuh, dan tak bisa memaksa mereka pula untuk senantiasa taat kepada "fatwa" yang notabene tidak selalu 100% benar.

Contoh kedua kita ambil contoh dari Aji Notonegoro. Beliau adalah desainer handal, yang saat ini sedang ada dalam masalah. Tapi kita tak sedang membahas itu, yang kita bahas adalah upaya beliau dalam menjalankan syariat. Salah satu upayanya adalah dengan ingin dan akan mengusulkan kepada pemerintahan untuk masalah seragam sekolah. Beliau memiliki ide agar setiap anak sekolah memakai pakaian panjang dengan atasan batik dan bawah rok panjang atau celana panjang.

Beliau sama sekali tidak menyinggung masalah agama, syariat ataupun semacamnya. Karena memang agar tidak ada tanggapan masyarakat bahwa ini adalah paksaan ajaran agama. Beliau mengungkapkan idenya dengan cara dia, dengan keprofesioanlitasan dia, dan dengan teori-teori fashion yang di kuasai, sehingga masyarakat mudah menerima dan dengan tanpa unsur paksaan sedikitpun.

Kalo sudah begini, siapa yang untung? ISLAM juga. Selain itu beliau juga mendukung program kebudayaan dengan mengajukan batik sebagai atasan seragam sekolah. Yang untung dobel kan.. Jadi, ayolah! Menjalankan syariat itu tidak harus dengan paksaan. Ayo kita cari terobosan-terobosan hebat seperti yang telah dilakukan dua orang hebat ini.

Sabtu, 31 Juli 2010

Itulah akibat dari kata massal (LPG #2)

Tak hanya LPG (elpiji), barang kerajinan, elektronik bahkan pernikahan, khitanan atau apapun itu jika dilakukan secara massal, pasti hasilnya tidak akan maksimal. Kecuali satu, metode promosi secara missal di CakUntung.com, meskipun dilakukan secara massal, hasilnya pasti akan memuaskan. Lhoh? Apa hubungannya? Hhehe

Masih nglanjutin yang kemarin, masalah tabung gas LPG tentang faktor produksi secara massal. Kebanyakan semua barang yang diproduksi secara massal itu asal digarap saja. Di Indonesia, selain LPG, kita bisa lihat industri perfilman misalnya.

Perkembangan munculnya film-film baru Indonesia berjalan dengan sangat cepat, tapi dengan genre yang tidak jauh berbeda. Alhasil isinya tak begitu bermakna. Yang lebih memprihatinkan kebanyakan film-film baru Indonesia mengandung unsur sensualitas.

Dengan cerita yang kurang berbobot, membuat produsen film tidak mengemas film dengan benar-benar serius. Satu selesai, bikin lagi baru, asal selesai aja, tidak begitu memperhatikan kualitas. Kita tengok film-film yang berasal dari luar negeri, the Bourne, 2012, twilight, From paris with love, inception yang baru-baru keluar ini dan lain-lain, kalo kita lihat previewnya aja, itu sudah menggambarkan bahwa film ini memang benar-benar “niat” dibuat dengan memperhatikan kualitas.

Tidak hanya mengejar untung, tapi juga memperhatikan hak-hak penonton. Berbeda dengan di Indonesia yang terlihat bersemangat membuat film-film baru tapi dengan kualitas biasa. Ini sudah menjadi tanda bahwa target utamanya adalah money.

Begitu juga terjadi di produk Indonesia lainnya, misalnya perumahan (sederhana), bandingkan temboknya dengan tembok rumah Anda (yang tidak di perumahan), pasti jauh berbeda. Batu bata dipasang dengan kurang rapi, asal garap dan lain-lain. Tapi itu juga tidak semua, masih ada pengusaha yang mengdepankan kualitas, dan harapan kita sih, semua bisa dikerjakan secara maksimal.

Nah, sekarang balik lagi ke tabung gas LPG. Karena tabung gas LPG ini dibuat dengan skala besar untuk memenuhi kegiatan konversi, maka nasibnya kualitasnya tidak jauh berbeda dengan yang kita bahas tadi, kurang maksimal. Lihat saja, banyak tabung-tabung yang sudah berkarat, rusak, pegangannya lepas dari badan tabung karena karat, bocor dan lain-lain.

Ini yang saya sebut kemarin, bukan karena human error, tapi juga karena faktor produksi secara massal yang menyebabkan adanya berbagai masalah yang berkaitan dengan LPG. Dan juga tak lepas dari produsen-produsen tabung ilegal yang tidak memperhatikan SNI.

Kalo kita mau ”niat” sedikit, kenapa tabung gas LPG tidak dibuat dari stainless stell aja. Itu kan Anti karat, jadi kemungkinan rusak dan berkarat sangat kecil. Memang biaya lebih besar, tapi demi pelayanan konsumen, kualitas nomor wahid. Trus karetnya bikin yang bagus sekalian, demi keamanan dan kenyamanan konsumen. Kenapa tidak?
- iya loe, ngoceh aja gampang, prakteknya ini yang susah

Setidaknya kita sudah berpikiran baik daripada berkelakuan buruk. Hayooo... Tapi alangkah lebih baik jika pikiran dan tindakan kita sama-sama baik.. :) Itu sekarang mulai ditunjukkan oleh pihak Pertamina dengan jalan mengadakan sosialisasi rutin dan lebih seleksi dalam memasarkan tabung gas LPG beserta komponennya.

Eit, belum selesai di sini, masih ada masalah yang perlu kita bahas berkaitan dengan LPG (Elpiji).. Kita jumpa lagi besok. :)



Senin, 19 Juli 2010

90% wanita punya rasa kurang percaya diri

90% wanita punya rasa kurang percaya diri.. terbukti mereka sering lama saat mandi/bercermin, sering merapikan penampilan/busananya, dan menarik perhatian dengan aksesoris/busana/prafum yang unik.. tips untuk teman wanita Anda (teman/sahabat bukan pacar/kekasih) :

Sering-seringlah ajak mereka berdiskusi/sharing/curhat mengenai masalah yang sedang Anda hadapi.. Dengan begitu mereka akan mencoba memberikan nasihat kepada Anda untuk menyelesaikan masalah Anda.. Secara tidak langsung, mereka telah bertindak lebih percaya diri, bijak dan wibawa.

Selain itu, manfaatnya bagi Anda adalah mendapat jawaban atas masalah yang Anda alami.. Anda Untung, dia juga Untung.

Minggu, 18 Juli 2010

AKHIRNYA SAYA MENEMUKAN RAHASIA DAN JAWABANNYA DI DALAM PESAWAT YANG MEMBAWAKU KE SURABAYA

Pagi ini udara kota Jakarta cukup cerah, tiap awal bulan tugas rutin yang sudah saya jalani selama 10th ini tetap saya lakukan walaupun bosan dan jenuh seringkali saya rasakan.

Tugas dari pimpinan untuk ke Surabaya mengaudit salah satu cabang dari perusahaan garment dimana saya bekerja. Sebenarnya sejak kemarin saya kurang enak badan dan sampai pagi ini belum sembuh, tapi tidak mungkin saya batalkan tiket pesawat yang sudah dipesan hanya karena pusing.

Dari rumah saya langsung menuju bandara Soekarna Hatta, berangkat pagi agar tidak terjebak kemacetan maklum Jakarta kalau pagi jam berangkat kantor macetnya minta ampun deh.

Saya pakai penerbangan pagi dan pertama agar sampai Surabaya bisa langsung bekerja, maklum time is money. Ternyata penerbangan di delay karena ada ganggung teknis.

Sambil menunggu di ruang tunggu saya pijat-pijat kepala saya yang pusing ini, kebetulan saya duduk disebelah seorang bapak yang kalo dikira-kira berusia + 40 th,
lalu bapak itu bertanya :

"Kenapa sakit ya?"

"oh ya pak, sedikit pusing pak mulai kemarin, "kata saya.

Lalu bapak tersebut menawarkan obat sakit kepala, "Ini minumlah kebetulan saya membawa air dan obat sakit kepala,"kata bapak itu.

Bapak itu begitu baik, dijaman sekarang sulit kita menjumpai orang yang masih peduli pada orang lain, padahal kita tidak kenal sebelumnya.

" Oh , makasih banyak pak," memang tadi pagi saya terburu-buru belum sempat minum obat juga.

Tak lama diumumkan bahwa pesawat segera berangkat dan para penumpang dipersilahkan memasuki pesawat. Saya lalu mencari tempat duduk sesuai no tiket saya, ternyata secara kebetulan Bapak yang member obat tadi duduk disebelah saya.

Kami pun kenalan dan bertukar kartu nama, bapak tsb bernama Lucky, lalu kami mengobrol banyak, kami begitu akrab seolah-olah sudah lama berteman.
yah.. memang pak Lucky orangnya begitu baik, ramah dan enak diajak bertukar pengalaman.

Ternyata Pak Lucky seorang pengusaha yang sukses, beliau mau pulang ke Surabaya setelah mengontrol usahanya yang di Jakarta, orangnya begitu Low profile,tidak Nampak sombong seperti kebanyakan orang-orang yang sukses.


Bpk itu tiba-tiba berkata,"saya lihat anda lebih cocok jadi seorang pengusaha dari pada jadi karyawan,"

"Ah masak sih pak, memangnya kenapa bapak kok bisa bicara demikian ?" jawab saya,

"Tapi sejujurnya dari dulu saya punya cita-cita jadi pengusaha/jadi bos pak, hanya saja belum tercapai," jawab saya.


Lalu bapak Lucky menjelaskan banyak hal, banyak ilmu dan pengalaman hidupnya diajarkan pada saya dalam perjalanan singkat ini telah membuka mata hati dan membuka pikiran saya yang buntu selama ini.

"Kalau mau jadi bos/pegusaha pertama-tama rubahlah cara berpikir anda , menjadi seorang karyawan memang tidak salah," Kata pak Lucky.

"Tapi sudahkah pernah kau berpikir jika suatu hari kau di PHK, karena tempat kerjamu bangkrut karena semua tidak bisa diprediksi sekarang, atau karena karena usia kita sudah tidak dibutuhkan lagi,"kata Pak Lucky lagi.

"Mulai sekarang coba-coba mulai pikirkan alternative untuk memulai usaha, dan kau tak perlu meninggalkan pekerjaan anda dulu, tapi gunakan waktu luangmu untuk mulai usaha yang lain dan yang penting focus dan kerjakan sepulang kerja." kata Pak Lucky

Saya mengangguk-angguk, lalu pak Lucky melanjutkan lagi: "mungkin untuk sementara waktu istirahatmu dan waktu santai berkurang dan yang pasti lebih capek dari yang sekarang, tapi yakinlah suatu hari asalkan anda focus, tekun kau pasti akan memetik hasilnya, dan jangan lupa berdoa dan serahkan semua pada yang diatas, pasrahkan semuanya yang penting anda sudah berusaha."

"Dari dulu saya memang berpikir demikian hanya aja belum terlaksana saja, sebab saya bingung pak mau usaha apa?Saya nga punya ketrampilan lho, pengalaman saya jadi karyawan.

Lagi pula saya karyawan nggak punya modal, habis bulan gajian juga habis untuk biaya hidup aja pak,"jawab saya.

Pak Lucky bercerita, dahulu saya juga karyawan bekerja sudah 12th, berpindah-pindah kerja dari perusahaan satu ke lainnya hanya ingin dapatkan gaji yang lebih tinggi, tapi kenyataan antara kenaikan gaji dan inflasi tidak berimbang, akhirnya saya putuskan untuk berhenti kerja, bonek kata orang surabaya, waktu itu saya juga nga punya modal lho, saya mulai usaha bermodal semangat dan ketrampilan yang saya miliki katanya. saya bertekat nasib saya harus berubah,"demikian kata Pak Lucky

Lalu Pak Lucky melanjutkan obrolannya, "untuk saat ini kalau mau usaha coba dicari peluang-peluang yang memang betul-betul punya prospek bagus, kalau memang belum tahu coba pelajari di http://klik.ws/cafeilmu, saya lihat Ilmunya bagus dan berkwalitas dan ada kesempatan mendapatkan ebook gratis. Sebaiknya anda bisa belajar juga macam-macam ketrampilan, ada teman saya yang saya rekomendasikan untuk belajar di sana dan telah berhasil, karena di http://klik.ws/cafeilmu itu gudangnya ilmu, ketrampilan bisa menunjuang usaha kita lho,"kata pak Lucky.

Akhirnya kami sampai di Surabaya, saya begitu bahagia hari ini karena di perjalanan kali ini
saya mendapatkan pencerahan,terima kasih Pak Lucky, perjalanan yang 1 jam ini tidak terasa
bagaikan baru 10menit. "YES, SAYA PASTI JADI SEORANG PENGUSAHA, JADI SEORANG BOS."

Kami berpisah dengan harapan suatu hari bisa bertemu kembali, "terima kasih pak,sampai bertemu lagi."

"ok saya harap bisa bertemu anda dalam kondisi yang berbeda, anda sudah jadi seorang bos yang sukses." Kata Pak Lucky.

Saya begitu semangat kerja hari ini,tak menyangka dalam pesawat ke Surabaya saya telah menemukan rahasia dan jawaban, pusing kepala juga sudah hilang nih.

Dengan semangat yang diberikan pak Lucky, mudah-mudahan hidup saya Lucky.

http://klik.ws/cafeilmu

Rabu, 30 Juni 2010

10 TIPS DAN RAHASIA SUKSES USAHA DIRUMAH SENDIRI

Mungkin dalam tulisan kali ini saya tidak bisa membahas semuanya.

Saya akan menjelaskan sebagian yang menurut saya cukup penting untuk dipelajari,
salah satu syarat untuk sukses usaha dirumah adalah :

JANGAN TAKUT BERMIMPI:

Saya sering kali bertemu orang, jika saya tanyakan apakah anda punya impian/cita-cita? 95% menjawab tidak ada.


Kenapa tidak ada impian? Jawaban mereka sangat banyak sekali ragamnya:
ada yang tidak tahu, buat apa,takut tidak tercapai,nanti bisa gila jika tidak tercapai, jalani aja hidup apa adanya, ikuti aja arus, jika memang tiba saatnya kaya pasti akan kaya, memang nasib kita kaya pasti jadi kenyataan, nah itu jawaban orang pada umumnya.

Tapi jika saya Tanya pada orang yang sudah sukses dan kaya, jawaban mereka juga berbeda, mereka bisa sukses dan kaya berawal dari mereka punya impian/cita-cita, punya target yang akan dicapai. Nah itu perbedaan jawaban antara orang pada umumnya dan orang yang sukses.

Jadi mulai sekarang bagi anda yang memastikan diri untuk jadi seorang yang sukses dan kaya, jangan takut untuk bermimpi. Karena membuat impian itu tak perlu biaya alias GRATIS, seperti kita menghirup udara juga gratis kan?

Topik lain yang dan tak kalah menarik yaitu :

TENTANG MENGATUR FINANSIAL/KEUANGAN

Untuk seorang pengusaha seharusnya memilki ketrampilan tentang kecerdasan mengatur finansialnya, seharusnya bisa memisahkan keuangan bisnisnya dan rumah tangganya.

Mengelola keuangan sebenarnya harus dipelajari oleh orang yang jadi pengusaha/calon pengusaha. Perlunya catatan itu bisa digunakan untuk mengambil keputusan.

Ketika memulai usaha, aliran uang lebih penting dari keuntungan, Mengapa? Karena secara umum diawal usaha keuntungan belum diperoleh, harapan satu-satunya adalah aliran uang lancer hingga tiap transaksi bisa segera dibayar dan pembelian bisa dibayar belakangan.

Demikian dari saya jika anda merasa ini bermanfaat dan ingin mendapatkan materi-materi, tips-tips, dan trik lain, saya mempunyai seorang teman yang telah banyak membantu orang yang sedang bingung memulai usaha, yang akan membagikan ebooknya secara GRATIS, silahkan mengunjungi: http://klik.ws/cafeilmu atau klik di sini.


Selasa, 11 Mei 2010

Pemenang di Badminton, Pecundang di Sepakbola

Tak salah jika Indonesia disebut demikian, dari jaman dahulu hingga sekarang Indonesia sudah dikenal sebagai pemenang dalam olahraga badminton karena sering menjuarai turnamen-turnamen badminton. Seperti saat ini, Thomas Uber Cup di Malaysia bisa dilalui dengan mudah oleh Indonesia.

Kabar buruknya, persepakbolaan Indonesia tidaklah lebih dari imang pecundang (losser). Bagaimana tidak? Setiap laga dunia yang dilakoni Indonesia tidak pernah membawa pulang piala emas, jangankan piala emas lolos penyisihan World Cup saja tidak.

Satu hal yang adpaat kita pelajari, bahwa bangsa Indonesia adalah tipe individualis, bukan masyarakat yang menjunjung tinggi kerjasama (teamwork). Ini terlihat dari gaya berolahraganya, Indonesia mampu menjadi juara dalam pertandingan olahraga yang hanya mengandalkan satu orang, atau paling tidak ganda. Seperti badminton, tinju, ataupun voli pantai.

Tetapi untuk pertandingan yang mengharuskan sebuah kerjasama tim, seperti sepakbola, balapan dan olahraga tim lainnya, Indonesia jarang sekali atau bahkan tak pernah menjuarainya.

Apa yang menghalangi kita sehingga tidak bisa bekerjsama dengan rekan satu tim dengan baik? Kita adalah negara Pancasila yang menjungjung tinggi nilai gotong royong, seharusnya ini tidak terjadi dalam bangsa kita. Jika kita tidak dapat mengimplementasikan nilai-nilai ideologi bangsa kita sendiri, Apa kata dunia?

Salah satu yang dapat kita lakukan adalah mengurangi rasa egois dengan meniru pola pikir orang China, yaitu memberi terlebih dahulu dan menerima kemudian. Berilah umpan kepada rekan satu tim yang lebih berpeluang mencetak gol, agar kita bisa merasakan kemenangan bersama-sama kemudian. Berpikirlah untuk memberi pelayanan yang lebih baik bagi orang lain sebelum berpikir untuk mendapatkan keuntungan dari tindakan yang kita lakukan..

Terima kasih, semoga bermanfaat.. saya tunggu komentarnya.. :D

Rabu, 06 Januari 2010

Tahun Macan Logam 2010


Setelah kemarin membuka halaman baru di awal tahun baru dengan semangat baru, mari sekarang analisis bagaimana prospek tahun 2010.

Kita kaitkan dengan penanggalan China, yang mengatakan bahwa tahun 2010 ini adalah tahun Macan Logam.

Banyak yang mengatakan bahwa di tahun macan, berarti perjuangan atau kompetisi hidup kita menjadi lebih buas dan ganas bak Macan si Raja Hutan. Mama Lorenz juga mengatakan hal serupa, didukung dengan pernyataan wakil presiden Boediono, bahwa negara Indonesia "mungkin" di tahun 2010 ini akan mengalami inflasi yang relatif besar.

Sedangkan menurut saya pribadi, ada 2 (dua) pilihan karakter untuk menanggapi atau menghadapi seekor "Macan".

Pertama, kita akan hidup menjadi objek sang Macan yang berkuasa, diperlakukan secara sewenang-wenang dengan mempermainkan roda kehidupan yang semestinya berjalan sesuai seperti apa yang kita upayakan.

Atau yang kedua, kita sendiri yang menjadi subyek sang Macan, ini berarti kita sendiri yang berperan sebagai "Macan" dalam drama kehidupan ini. Jika sekarang kita belum merasa menjadi Macan, upayakan bagaimanapun caranya.

Agar kita bisa berkuasa, berjaya di tahun 2010 ini dengan tercapainya segala keinginan kita.

Sekarang tergantung kita sendiri, ingin menjadi yang mana? Objek atau Subjek Macan? Tentukan pilihan Anda sekarang Juga. dan Taklukkan Tantanganmu.

Sengaja, tulisan ini tidak saya jabarkan terlalu panjang lebar, agar bisa lebih memacu pola pikir Anda untuk mendapatkan segala cara sesuai dengan yang Anda kehendaki sendiri, sehingga Anda akan mendapatkan gelar "Sang Macan" dalam arti yang sebenar-benarnya.

Semoga bermanfaat.

Sabtu, 24 Oktober 2009

Yang Eksak itu IPA atau IPS?

Tiba-tiba muncul dalam benak saya mengenai sebutan sebuah ilmu pengetahuan yang suidah melekat di dalam masyarakat. Banyak orang mengatakan bahwa ilmu alam adalah ilmu eksak yang sudah pasti ketentuannya dan tak dapat diganggu gugat, sedangakan ilmu sosial adalah ilmu dinamis yang selalu berkembang mengikuti jalannya zaman.

Sebagai seorang pelajar, wajar kiranya jika saya menganggap sebuat sebutan (pernyataan) untuk sesuatu oleh masyarakat umum adalah PENTING. Oleh karena itu, saya ingin meluruskan yang eksak itu IPA atau IPS?

Seperti yang telah kita bahas tadi, banyak orang yang mengatakan bahwa ilmu alam (yang disebut eksak) adalah ilmu yang paten dan penggunaannya secara pasti (tidak dinamis) sedangkan ilmu sosial sebaliknya. Sekarang kita pikir secara logika pembahasan berikut ini.

Sebagai contoh kita membahas satu ilmu alam dengan mteri percepatan. Kita ambil contoh percepatan peluru dari pistol saat ditembakan. Sebelum kita mengetahui kapan dan berapa tenaganya saat mencapai sasaran, kita harus mengetahui terlebih dahulu kecepatan awal, percepatan, beban peluru, kecepatan dan arah angin, gravitasi dan lain sebagainya.

Setelah semua dihitung dalam rumus yang sesuai barulah kita menemukan jawabannya, baik itu waktu dan tenaga saat peluru mencapai sasaran. Yang jadi pertanyaan, apakah hasil yang ktia peroleh tersebut sesuai dengan keadaan sebenarnya? Tidak kan?

Contoh lain saat kita menghitung gerakan parabola, anak panah, gaya pegas, pelemparan bom dari pesawat ke daratan dan lain sebagainya. Jika kita hitung dengan rumus yang ada, apakah hasilnya kan valid? Apakah akan sesuai dengan keadaan sebenarnya?

Sekarantg kita bandingkan dengan contoh ilmu sosial sosiologi berikut. Sosialisasi merupakan tahap awal bagi seseorang dalam mengenal lingkungan sekitar. Kita tahu bahwa keluarga menjadi lembaga primer dan memiliki peranan penting dalam masalah ini, sekolah menjadi lembaga sekunder dan lembaga tersiernya masyarakat misalnya. Semua lembaga ini bertujuan dan memiliki harapan agar seseorang mampu berperilaku sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.

Contoh lain, Soekarno-Hatta adalah proklamator kemerdekaan Indonesia, 28 Oktober adalah hari Sumpah Pemuda, modal bertambah di kredit, berkurang di debet, Indonesia adalah negara Republik. Siapa yang mampu mengelak dari beberapa pernyataan ini? Ini semua sudah pasti dan tak dapat dirubah.

Ternyata Ilmu Eksak itu Bukan IPA Tapi IPS

Ini hanyalah sebuah OPINI, jika ada yang kurang berkenan silahkan tinggalkan pesan, saya akan amat senang jika orang lain peduli dengan tulisan saya. Terima Kasih.